Pembinaan kaum muda dan
remaja itu melalui Pusat Informasi Konseling Remaja dan Mahasiswa dengan
memberikan pengetahuan keterampilan hidup sehat, kata Kepala Perwakilan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Widati,
Rabu 20 Februari 2013.
Ia mengatakan, untuk
mengimplementasikan program peningkatan usia perkawinan BKKBN Bengkulu pada
12-13 Maret mendatang akan menggelar lomba duta remaja yang tergabung dalam
organisasi PIK-R/M tingkat provinsi dan selanjutnya dapat mengikuti tingkat
Nasional.
Upaya menekan peristiwa
pernikahan dini (dibawah umur) yang berdampak pada beberapa aspek sosial
masyarakat selama ini masih terhambat pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan.
Undang-Undang No.1
tahun 1974 tentang perkawinan yang memberi batasan usia menikah 16 tahun,
sebagai salah satu penghambat program Kependudukan untuk mengatur ideal usia
perkawinan.
Padahal idealnya usia
perkawinan yang mengacu pada kesehatan reproduksi pada usia usia 21 dan 25
tahun. "Aqil baligh itu mulai masuknya masa produksi, namun batasan itu
belum membuat reproduksi sempurna.
Dengan pernikahan dini
maka dapat berdampak buruk pada kesehatan baik ibu melahirkan maupun bayi
menyebabkan kematian, karena reproduski wanita belum sempurna.
Untuk menekan angka
kematian ibu dan bayi merupakan target atau sasaran MDGs 2015 sebagai bagian
dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait
dengan isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan
kebebasanmanusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.
Deklarasi ini merupakan
kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang
dirumuskan dalam beberapa tujuan untuk Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan,
mencapai pendidikan dasar untuk semua orang.
Selain itu mendorong
Kesetaraan Gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak,
meningkatkan Kesehatan Ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular
lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup dan membangun kemitraan global
untuk pembangunan.
Kepala Subbidang Bina
Ketahanan Remaja (BKKBN) Corien Aquari mengatakan, untuk mencapai target
pembangunan global, Millenium Development Goals (MDGs) 2015, pada sasaran
menekan angka kematian ibu dan bayi diperlukan aksi dalam mengatasi pernikahan
dini.
Peristiwa nikah dini
dapat berdampak pada meningkatnya angka kematian ibu dan bayi serta dalam
meningkatkan pemahaman untuk meinimalisir kasur perkawinan pada usia muda.
Ia mengatakan, sebagai
langkah yang diambil lembaga pengelola dan bertanggung jawab dalam perkembangan
dan pembangunan keluarga melalui amanat UU No.52 tahun 2009, BKKBN memiliki
program unggulan pembinaan remaja dengan Generasi Berencana, ujarnya.(antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar