Kamis, 11 Juli 2013

Mencegah Remaja Nikah Dini

Pembinaan kaum muda dan remaja itu melalui Pusat Informasi Konseling Remaja dan Mahasiswa dengan memberikan pengetahuan keterampilan hidup sehat, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Widati, Rabu 20 Februari 2013.
Ia mengatakan, untuk mengimplementasikan program peningkatan usia perkawinan BKKBN Bengkulu pada 12-13 Maret mendatang akan menggelar lomba duta remaja yang tergabung dalam organisasi PIK-R/M tingkat provinsi dan selanjutnya dapat mengikuti tingkat Nasional.
Upaya menekan peristiwa pernikahan dini (dibawah umur) yang berdampak pada beberapa aspek sosial masyarakat selama ini masih terhambat pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan.
Undang-Undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan yang memberi batasan usia menikah 16 tahun, sebagai salah satu penghambat program Kependudukan untuk mengatur ideal usia perkawinan.
Padahal idealnya usia perkawinan yang mengacu pada kesehatan reproduksi pada usia usia 21 dan 25 tahun. "Aqil baligh itu mulai masuknya masa produksi, namun batasan itu belum membuat reproduksi sempurna.
Dengan pernikahan dini maka dapat berdampak buruk pada kesehatan baik ibu melahirkan maupun bayi menyebabkan kematian, karena reproduski wanita belum sempurna.
Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi merupakan target atau sasaran MDGs 2015 sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasanmanusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.
Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan untuk Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua orang.
Selain itu mendorong Kesetaraan Gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan Kesehatan Ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup dan membangun kemitraan global untuk pembangunan.
Kepala Subbidang Bina Ketahanan Remaja (BKKBN) Corien Aquari mengatakan, untuk mencapai target pembangunan global, Millenium Development Goals (MDGs) 2015, pada sasaran menekan angka kematian ibu dan bayi diperlukan aksi dalam mengatasi pernikahan dini.
Peristiwa nikah dini dapat berdampak pada meningkatnya angka kematian ibu dan bayi serta dalam meningkatkan pemahaman untuk meinimalisir kasur perkawinan pada usia muda.
Ia mengatakan, sebagai langkah yang diambil lembaga pengelola dan bertanggung jawab dalam perkembangan dan pembangunan keluarga melalui amanat UU No.52 tahun 2009, BKKBN memiliki program unggulan pembinaan remaja dengan Generasi Berencana, ujarnya.(antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar